Nilai. Seberapa pentingkah arti kata itu? Apakah nilai itu adalah syarat wajib untuk seseorang menjadi bagus di mata orang lain? Atau nilai adalah jalan satu-satunya untuk menuju kesuksesan? Entahlah? Dalam kasus ini pun aku tidak bisa menelaah arti nilai dalam kehidupan manuisa saat ini.
Khususnya dalam dunia pendidikan. Nilai atau hasil akhir tampaknya memang sudah menjadi tolok ukur penilaian seseorang terhadap kecerdasan otak orang lain. Terlepas dari bagaimana hasil akhir tersebut diperoleh. Hasil akhir sudah seperti sampul yang menutupi isi di dalamnya. Seperti halnya makanan siap saji yang dijual di toko-toko. Orang membelinya karena bentuknya yang cantik, terlihat enak kalau dimakan. Tapi mereka tidak pernah memikirkan kira-kira bahan apa saja yang digunakan untuk membuatnya. Bagaimana cara membuatnya. Susah tidak ya orang membuatnya. Terlepas dari rasanya itu mamang enak atau bahkan tidak enak. Tapi kalau menurut saya, rasa kue yang enak itu memang penting. Karena akan menambah point penting dari si pembeli dan pembuatnya. Tapi kalaupun rasanya tidak enak, ya si pembuat kan tidak bermaksud membuat makanan yang tidak enak. Niatnya membuat makanan pastI berharap makanannya akan terasa enak. Dari situ, kita seharusnya jangan hanya menilai dari segi rasanya saja. Tapi kita pikirkan juga bagaimana dia membuatnya. Kita juga belum tentu bisa membuatnya dengan rasa yang enak. Kita tetap hargai usahanya untuk membuat kue yang enak.
Seperti kehidupan. Hidup itu butuh proses. Kalau prosesnya sudah benar, insya allah hasilnya juga akan baik. Tapi kalaupun prosesnya sudah benar, tapi hasilnya belum baik. Tetap terus berusaha. Karena Allah saja menghargai tiap usaha dari umatnya untuk berbuat baik. Kenapa kita tidak terus mencoba?
Nilai?
Diposting oleh
Unknown
on Jumat, 21 Juni 2013
/
Comments: (0)
Felicia Cafe
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (1)
Assalamu'alaikum. こんばんわ。
Ini post saya yang ketiga setelah pembentukkan blog saya. Pembuatan blog ini atas kerjasama teman sekostan saya, teh Nelis. Hadeeeeh rempong deh ya.
Oke langsung saja. Saya pengen menuliskan tentang Felicia Cafe. Karena selama saya ngekost sampai saat ini dia sangat sangat berjasa dalam memberi asupan makanan untuk saya dan anak2 kostan yang lain.
Felicia Cafe. Itulah nama yang tertera di selebaran brosur menu makanan yang tergeletak di depan pintu kostan kami. Terlepas dari bagaimana itu bisa sampai ada di situ. Saya tidak tahu bagaimana juga brosur itu bisa masuk ke kostan. Ya, yang pasti ada anak kostan yang membawanya masuk. Pas malam hari tiba, kebiasaan anak kostan adalah galau mau makan apa. Masak males, mau keluar beli makan juga males. Dan kami pus teringat brosur Felicia Cafe yang tadi kami temukan di teras kosan. Ternyata Felicia menyediakan layanan delivery. Dan berhubung tempat Felicia masih satu komplek, jadi pasti gratis. Hehehehe. Menunya banyak. Mulai dari masakan China, masakan ala Barat, banyak lagi lah menunya.. Harganya mulai dari Rp 10.000,-. Murah banget, kan. Jadilah kami mencoba memesan makanan di Felicia. Menu yang di pesan waktu itu, saya sendiri pesan capcay udang, mbak tyas juga pesan capcay udang kalau tidak salah, dan teh nelis pesan kwetiaw goreng, kalau tidak salah juga. Waktu itu, pesanannya tiba sekitar 25-30 menitan. Pas dicoba. . . . Ehmm... Lumayan enak kok. Karena saya penasaran dengan rasa kwetiawnya, jadi aku coba punya teh nelis. Dan iyaa bener. Enak.
Setelah itu, seterusnya lah kami jadi sering pesan makanan di Felicia Cafe. Dan menu andalan kami adalah, mbak tyas dengan capcay kuah udangnya, teh nelis dan saya sendiri juga dengan KWETIAW GORENG PEDAS nya. Teh Fanti dan teh zee juga dengan mie goreng nya. Saking seringnya, kami hanya tinggal resend pesan yang sebelumnya saja. Dengan format, "A', pesen kwetiaw gorengnya 2, pedas. Capcay kuah udang 1, pedes, gak pake kecap, saus, vetsin. Ke jln Melati 2 no 36. Berapa lama? Nuhun." Dan aa' nya pasti membalas dengan "ok."
Setelah beberapa lama menunggu. Akhirnya pesanan kami tiba. Pas di buka, selalu saja pesanan mbak tyas yang salah. Setiap kali mbak tyas pesan lewat sms-nya sendiri, capcay kuah udangpedas, tidak pernah pedas. Tapi lain halnya kalau dia sms dengan nomor saya, atau yang lainnya. Baru terasa pedas. Ckckckck. Dan pernah juga pas saya dan teh nelis memesan kwetiaw bersama. Hasilnya benar2 mengecewakan. Kwetiawnya banyak di teh nelis, dan topingnya ada di saya. Hahahaha
Dan awal bulan Juni kemarin, tiba2 Felicia menaikkan tarifnya menjadi rata2 Rp 12.000. Dan tidak tertera di daftar menu baru menu kwetiaw. Dan saat itu kami putuskan untuk tidak memesan makanan di felicia cafe lagi. Kami mencoba mencari alternatif food delivery yang lain. Tentunya yang murah dan enak. Hahaha Maklum anak kostan. Kami dapat menu food delivery lain. Menunya hampir sama dengan felicia cafe. Namanya MCCF. Tapi harganya jauh lebih mahal, ada ongkirnya, dan menurut kami lebih enak felicia. :( Kami juga dapat menu food delivery. Namanya Nasi bakar ayam. Ada nasi timbel, ada nasi bakar jamur ayam, ada nasi bakar teri ayam. Enak. Tidak ada ongkirnya. Tapi lama-kelamaan kami jadi bosan. Dan akhirnya.... Dan akhirnya. Dan akhirnya kami memutuskan untuk memesan kembali menu felicia. Setelah kami tanya, ternyata masih ada menu kwetiaw. Dan harganya tetap di Rp 10.000. Huaaaaaa >_< Dan sampai sekarang kami masih tetap memesan makanan di Felicia Cafe. Walaupun kesininya pesanan jadi jauuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhh lebih lama. Terkadang bisa sampai harus menunggu 2 jam lamanya.
Sudaaaaaaaahhhhh. Itu saja yang inngin saya bagikan untuk hari ini。Oyasumi.. ^_^